Risa's blog

Archive for September 2009

At Narita Int'l Airport, Japan

At Narita Int'l Airport

At Narita Int'l AirportLos Angeles Int'l AirportLos AngelesLos AngelesUniversity of ArizonaCelebrating Eid Mubarok in TucsonArizonaSuvarnabhumi Int'l airport, Thailand

It has been long time I didn’t write at all in this blog. Several days ago, I did an annual event, “mudik alias pulang kampung” to celebrate Eid Mubarok in my home town, Pati. I was so glad because I celebrated it together with my family in this year. FIY, I celebrate it in Tucson, Arizona last year. Did you know how’s the feeling of Eid Mubarok celberation without your lovely family? I did it last year.

I was one of IELSP grantees 2008. IELSP is a scholarhip given by US Department of States for Indonesian students to study English for 8 weeks in several university in US. I went to Arizona to study English at Central for English as a Second Language (CESL), University of Arizona, Tucson. I began my journey to US from Soekarno-Hatta Internastional Airport on August 16, 2008. Then, I transitted to Suvarnabhumi International Airport and Narita International Airport. I was so glad that I’ve visited Thailand and Japan, even only at one of their airports. I arrived at US, exactly in Los Angeles International Airport on August 17, 2009. What a long journey to get in US. I calculated that the long journey from Jakarta to Bangkok is almost 3 hours, Bangkok-Japan 5/6 hours, Japan-Los Angeles is 11 hours. I traveled by Garuda Indonesia Airways from Jkt to Bangkok. Then, I changed it into United Airways.

Going to US is my first trip to go abroad. I wish I could go there again…Hohohoho

I spent all of Ramadhan in Tucson. I went to Islamic Center of Tuscon to get breakfasting together with other Muslims. I could feel “ukhuwah islamiyah”, showing that we are brothers and sisters. In ICT, I could taste MEditeranian food that provided by some donaturs. Hmm..I miss those food so much…

When the Eid Mubarok came, I celebrated it together with my Indonesian friends who got the same scholarship. We prayed in Reid Park which is located in the middle of town. One of my classmates offered us to go with his family by riding car. At that time, there were about hundreds of Muslims from various contries. I met Muslims from Malaysia, Singapore, Egypt, Libya and etc.

The night before it, I didn’ t hear any “kalimah takbir”. We missed “takbiran” so much, but We could watch it from youtube. No party at all, we just share our stories about Eid Mubarok.

In this year, I celebrated it happly with my  family. We made opor ayam, lontong and lepet. We did prayer at the mosque and then visited our neighbours to give Eid Mubarok regard. DSC03805-edit

Tags: , ,

Hal-hal kecil yg beda

Posted on: September 13, 2009

Sebenarnya apa sih bedanya belajar di negeri sendiri sm di negeri orang? Hmmm yg pasti, klo di negeri orng.  kita bener2 dituntut utk mandiri alias ngurusin sgala sesuatu sendiri. Mulai dr urusan akadenik di kampus smpai urusan tempat tinggal dan urusan pribadi yg lain.

Trs beda bahasa dan budaya pastinya. Nah..hidup di negeri orang, bikin kita pandai beradaptasi sm hal2 baru, termasuk bahasa dan budaya. terkadang, bagi org yg kurang “pandai” beradaptasi, bisa terjadi “shock culture” alias kaget sm budaya baru. kita hrs bisa beradaptasi sm bahasa yg beda sm bahasa yg kita gunakan sehari-hari. belum lagi sm kebiasaan masyarakat yg beda sm kebiasaan masyarakat kita.

Klo Q sendiri sih..seneng2 ja tinggal di negeri orang, soalnya bisa belajar hal2 baru. Slama di Amrik, Q mengamati hal2 yg beda bgt sm di Indonesia. mulai dr hal2 kecil, sampai yg krusial. Contohnya, di jalan. klo di Indonesia, mobil ato motor kan lewatnya di sebelah kiri jalan, nah klo di Amrik, mobil (motor soalnya jarang banget) lewatnya di kanan jalan. Jd slama Q disana kan Q naek speda kdng2, Q harus membiasain diri buat jalan di sebelah kanan klo g mau ditabrak sm mobil yg berlawanan arah. Oia, polisi di sana ketat bgt loch..Q pernah ditegur polisi gara2 pas naek speda, Q melewati batas garis di jalan yg disediain. Yaelah..lewat garis dikit ja disemprit polisi..Untung cm dikasih teguran, kagak didenda. Klo disuruh bayar mah..mungkin bs puluhan dollar.

Klo soal transportasi umum, pemerintah disana peduli bgt sm orang cacat. Gimana enggak, di bus umum disediain tempat khusus buat para pengguna kursi roda. klo da penumpang yg pake spatu roda, dgn sigap sang supir bus membantu menaikkan penumpang. Oia, bus umum disana g pake kernet. Klo kita mau turun, yg pasti hrs di pemberhentian bus, kita bisa narik kabel yg digantung di dinding bus. nah..secara otomatis akan ada bunyi klo kita mau turun. Pasti si supir bus berhenti. Klo urusan ongkos, disana bayarnya 1 dollar sekali naik bus. klo mau lebih irit, kita bisa pake one-day card yg harganya 2 dollar. Tp kartu ini bisa dipake seharian muter2 naek bus umum. Jd smua tergantung kita. Klo kita niat mo jalan2 seharian, mending pake one-day card deh…(smpai sekarang Q msh nyimpen lho kartu itu buat kenang2an;) hahaha)

Slain di bus umum, orng2 cacat yg berkursi roda mendapat perhatian khusus saat masuk gedung pemerintahan ato sekolah. Pemerintah disana mewajibkan setiap gedung umum, hrs ada akses utk para pengguna kursi roda. Jd mereka bisa keluar masuk gedung tanpa harus menaiki tangga. Klo gedung tsb g pny fasilitas buat pengguna kursi roda, bakal dipastiin pemerintah g akan ngebolehin gedung itu digunain. So, pemerintah disana peduli sm orng2 cacat.

Trs hal lain yg beda itu masalah parkir. Di kampusQ, the University of Arizona, parkir itu jd hal yg mahal karena keterbatasan lahan parkir. Jadi pakir itu per jam, klo lebih dr batas waktu yg ditetepin ya..otomatis kena denda. JD di Amrik itu haga mobil kan tergolong murah, tapi parkirnya yg susah. Orang2 sana lebih milih jalan kaki ato naik speda. Selain lebih praktis, jg lebih sehat.

Oia, disana jg ada parkir khusus sepeda lho..Jd buat yg bawa sepeda g perlu kuatir mo naruh disana. Cukup sepedanya di kunci (tp kadang ada pencurian sepeda jg..ya..tergantung nasib.). Trs seandainya mo pergi jauh tp udah terlanjur naik speda, km bisa naik bus umum. trs sepedanya taruh mana? tenang ja..bus umum di sana ada tempat buat naruh sepeda. Jd sepedamu bisa di taruh di dpn bus, trs km bisa naik bus deh…

Slama tinggal di Tuscon, Q pinjem sepeda juga. Sebenarnya lebih tepatnya “rent” alias “nyewa” pd pemilik apartemenQ. bayarnya US$ 85. uang segitu buat jaminan klo2 sepeda yg kita pinjem kenapa2 ato hilang. Nah..duit itulah sebagai gantinya. Klo pas kita mo balikin sepeda itu msh dlm keadaan utuh, nah…duit kita kembali 100 %. Kadang, klo mo kuliah Q pergi naek speda, tp kadang jg naik shuttle bus, alias bis yg udah disediain sm pihak apartement buat transportasi ke kampus. Ini jg gratis kok. tp da jdwal2 tertentu ja. Nah..klo bangun kesiangan, biasanya temenQ pergi kuliah naek speda bias bisa ngebut.

University of Arizona

University of Arizona

In Front of CESL, place where I'm studying English

Tags: , ,

Be Open Minded Person

Posted on: September 11, 2009

DSC05586Tadi siang, Q g sengaja berpapasan sm orang pas lg jalan. Orangnya sekitaran 30-an. Ngobrol basa-basi dikit. Yg mengherankan, dia nanya, “beneran udah pernah ke Amerika?”. saking herannya dia mpe nanya 2 kali. Haloo??  Emang tampangku kurang meyakinkan ya, utk seorang yg udah pernah ke Amerika? emang da patokan klo orng yg udah pernah ke Amrik hrs berpenampilan “beda” n “pantas”? (Adudu..puasa2..kok jd esmosi gini ya?..sabar..)

Mendapatkan beasiswa ke Amrik terkadang jd suatu prestasi yg membanggakan. Mungkin sebagian orng masih menganggap bahwa Amerika merupakan suatu negara superpower dengan sistem pendidkan yg bagus. Ditambah lagi bnyak universitas terkenal disana. Jadilah image “pernah belajar di Amrik” begitu mempesona. Awalnya, Q ngrasa biasa2 ja waktu dpt beasiswa ke sana (g beda sm beasiswa dr negara luar), tp kok beberapa saat yg lalu, ada orng yg ngomong, “si bapak itu lho..pernah kuliah di Amrik” dan si orng itu begitu bersemangat menceritakan si bapak yg pernah kuliah di Amrik. Dari situlah, Q merasa bersyukur pernah menginjakkan kaki di salah satu negara bagian Amrik, Arizona, dan pernah mengenyam pendidikan disana.

Beberapa minggu yg lalu, ada seseorang yg curhat klo dia pernah temenan sm orng yg pernah kuliah di luar negeri, g tanggung-tanggung, hidup di negeri sakura slama 4 tahun. Tp temen itu g da “pencerahan” sama sekali. Dengan kaata lain, sekembalinya dia dari belajar di LN, g da yg berubah dlm sikap dan pemikirannya. Sampai2 beberapa orang disekitarnya berkomentar, “Mendingan kuliah di Indonesia ja, masak lulusan PT luar negeri kok pikirannya kyk gtu..”.

Menurutku, hal yg bisa kita dapetin ketika kita belajar di negeri orang adl pikiran kita jd “open minded”. Secara…slama kita di sono, kan sering ketemu dgn orang yg berasal dr belahan dunia lain. Jd hal ini membuat kita belajar mengakui. memahami sekaligus menghargai perbedaan itu. Kita jadi lebih terbuka menerima hal-hal baru.

Pengalamanku slama kuliah di Arizona,

Q punya temen dari China, dia anak tunggal di keluarganya dan dia atheis (tau sendiri kan..negeri China itu bebas beragama). Nah..kebetulan pas Q tinggal di sono, pas bulan puasa and Q tetep puasa. Temenku ini sempet nanya2 tentang puasa, knapa hrs puasa, pdhal di Tucson, tempatQ tinggal puuanase pol. di bln g puasa ja, Q kemana2 bawa botol air minum, coz takut dehidrasi. Jd dia heran, dicuaca yg panas kyk gini, kok Q tetep puasa. Nah disinilah Q belajar berdialog lintas agama dgn dia. Dia pun njelasin alasannya knapa dia dan keluarganya tetep atheis. dari sini, Q belajar menghargai perbedaan pendapat. kita sering berdiskusi byk hal, apalagi anaknya asik jg, meski agak manja (maklum anak tunggal..).

Selain itu, Q jd pny temen orang Italia yg beragama Katolik. Dia jg sempet nanya2 tentang Islam dan beberapa ajaran Islam. Bahkan kita pernah lho..buka forum diskusi di dalam kelas dgn dosen yg jd moderatornya. Di klasQ pun ada beberapa muslim dari negara Timur Tengah. Kita saling berdiskusi tentang banyak hal.

Sampai sekarang Q pun tetap belajar utnuk menjadi orng yg open-minded, lebih menghargai dan menghormati orng lain. Karena tidak ada hal absolut di dunia ini. Q pun mengakui klo dengan adanya perbedaan, dunia akan semakin indah. tinggal bagaimana kita memandang dan mendapatkan pelajaran dari hal2 yg berbeda yg ada di dunia ini.

Tags: ,

IELSP COHORT 7 is opened. Deadline 12 Nov 2009!!!

Posted on: September 10, 2009

INDONESIA ENGLISH LANGUAGE STUDY PROGRAM (IELSP)

 “Frequently Asked Questions”

  1. Apakah IELSP itu?

Indonesia English Language Study Program adalah program beasiswa yang menawarkan kesempatan untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di universitas-universitas di Amerika Serikat selama 8 (delapan) minggu.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris peserta, khususnya dalam English for Academic Purposes. Selain itu, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempelajari secara langsung kebudayaan dan masyarakat Amerika Serikat karena peserta akan mengikuti program immersion dalam kelas internasional dimana mereka akan bergabung dengan peserta lain dari berbagai bangsa dan negara. Dalam program ini, peserta tidak hanya akan belajar Bahasa Inggris, namun juga akan mengikuti berbagai program kultural yang akan memberikan pengalaman yang sangat berharga.

  1. Siapa yang berhak mendaftar?

IELSP terbuka untuk mereka yang berumur 19 – 24 tahun dan masih aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi mana pun di Indonesia dari berbagai jurusan. Pendaftar juga harus memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 450. Peserta terpilih juga harus bersedia untuk meninggalkan kuliah di tanah air selama 8 minggu karena akan mengikuti kursus intensif di Amerika Serikat selama waktu tersebut.

 

 

  1. Apa saja persyaratannya?

–          berumur 19 – 24 tahun, dan

–          aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi manapun di seluruh Indonesia (BELUM DINYATAKAN LULUS/MENEMPUH SIDANG KELULUSAN)

–          memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 450 (bukan Prediction Test)

–          memiliki prestasi akademik yang baik

–          aktif dalam berbagai kegiatan atau organisasi

–          memiliki komitmen penuh untuk segera kembali ke tanah air segera setelah program ini selesai

–          tidak memiliki pengalaman belajar di Amerika Serikat atau negara lain selain Indonesia

–          memiliki sifat-sifat: aktif, mandiri, bertanggung jawab, percaya diri dan berpikiran luas.

–          Menguasai komputer

  1. Bagaimana cara mendaftar?

 Untuk mendaftar, dapat mengambil formulir di kantor Indonesian International Education Foundation (IIEF), Menara Imperium Lt. 28 Suite B, Jl. HR Rasuna Said Kav 1, Jakarta 12980. Formulir juga dapat di-download dari website IIEF di www.iief.or.id. Formulir boleh di fotokopi.

  1. Dokumen apa saja yang harus disertakan dalam formulir pendaftaran?

Pendaftar harus melampirkan dokumen-dokumen berikut dalam formulir pendaftaran yang telah dilengkapi:

–          1 (satu) buah pasfoto berwarna ukuran 4×6

–          1 (satu) buah fotokopi Kartu Identitas (KTP)

–          1 (satu) buah surat keterangan resmi dari universitas bahwa yang bersangkutan masih aktif terdaftar di universitas tersebut

–          transkrip nilai dari semester 1

–          1 (satu) buah fotokopi Ijazah SMA (tidak perlu diterjemahkan)

–          1 (satu) buah fotokopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) SMA (tidak perlu diterjemahkan)

–          1 (satu) buah Surat Referensi dari dosen di universitas – menggunakan form khusus yang terlampir dalam Formulir Pendaftaran. Form Referensi yang telah dilengkapi harap dimasukkan kedalam amplop tertutup dan disertakan bersama Formulir Pendaftaran yang telah dilengkapi. Surat Referensi dari Dosen Matakuliah Bahasa Inggris lebih baik.

–          1 (satu) buah fotokopi nilai TOEFL® (International TOEFL® atau TOEFL® ITP)

  1. Formulir ditujukan ke mana?

Formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan dialamatkan ke:

            IELSP

Indonesian International Education Foundation (IIEF)

Menara Imperium Lt. 28 Suite B

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan

Jakarta 12980

(harap menuliskan IELSP di sudut kiri atas amplop)

  1. Kapan batas waktu pendaftaran?

Untuk Gelombang VII, formulir yang telah dilengkapi dan disertai oleh dokumen persyaratan harus diterima oleh IIEF paling lambat tanggal 12 November 2009.

  1. Apakah saya harus sudah memiliki paspor dan visa Amerika Serikat sebelum mendaftar?

Seseorang tidak perlu sudah memiliki paspor dan visa Amerika Serikat untuk bisa mendaftar. Jika terpilih, peserta akan diberikan waktu untuk mengurus paspor. Visa Amerika Serikat akan diurus oleh IIEF sebelum keberangkatan. Perhatian: Penerima beasiswa dijadualkan untuk berangkat ke Amerika Serikat pada bulan Mei/Juni 2010. (catatan: keputusan hasil seleksi tidak dapat diganggu gugat)

  1. Apakah ada biaya tertentu yang harus saya bayar dalam program beasiswa ini?

Program ini merupakan beasiswa penuh, dan peserta tidak dipungut biaya apapun. Penerima beasiswa akan ditanggung seluruh biaya kecuali biaya pembuatan paspor.

  1. Kemana saya harus bertanya untuk mendapatkan informasi?

Untuk informasi dapat menghubungi:

Indonesian International Education Foundation (IIEF)

            Menara Imperium Lt. 28 Suite B

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Kuningan Jakarta 12980

Telp: 021 – 831 7330,Fax: 021 – 831 7331 (pada jam kerja)

Email: scholarship@iief.or.id

 

 

Tags: , ,

CPNS 2009

Posted on: September 7, 2009

Saat ini lg bnyak pembukaan CPNS. Sejauh ini Departemen yg udah buka lowongan adalah Depkeu, Deplu, Depperin. Klo yg lg buka skrng adalah Departemen Pekerjaan Umum (PU), Departemen Perdagangan (Depdag), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Wah..bnyak betul, jd bingung milihnya. tp peminatnya pun bisa nyampe ribuan. Wow..

Sebagian orang menganggap PNS merupakan pekerjaan yg menguntungkan, karena ada tunjangan hari tua alias pensiun. gajinya pun dibayarkan setiap bulan, kadang jg ada gaji ke 13.

Kadang Q ngerasa, ikutan CPNS tu kyk gambling istilahnya, untung2an. (bukan pake uang pelicin lho).., gmn enggak, kan yg ngelamar ribuan, trs posisi yg dibutuhin cm ratusan. Otomatis kan lbh bnyk yg gugur drpd yg ketrima. Makanya, just do your best and hope for the best.

bagi temen2 yg lg nyari kerja, G da salahnya nyoba ikutan berpartisipasi tes CPNS. Itung2 buat pengalaman. klo lolos ya..emang itu rejeki Anda, tp klo belum berhasil, ya..itu tandanya Anda kurang beruntung. Kan pengalaman itu bisa buat diri Anda sendiri dan bisa buat cerita anak cucu nanti.

Klo Q, sejauh ini udah nyoba Depperin (tp gagal pas ujian online) dan Deplu (skrng lg menanti hasil ujian tahap 2, doain bisa lolos ke tahap selanjutnya ya..;)). Klo menurut Q sendiri, seneng ja ikutan tes CPNS, Q bisa ngelihat gimana perjuangan orng2 utk ngedapetin status PNS. Q ngerasa bahwa Q g sendiri di situasiQ sekarang, msh bnyak orng2 yg bergelut pd masalah yg sama yaitu pekerjaan!!. MEski kdng orng bilang, kerja PNS itu monoton, tiap hari berangkat ke kantor dari jam 8 smpai sore, dr Senin hingga Jum’at. Whatever lah..yg penting ttp berusaha and berdoa. Berdoa hal2 yg terbaik akan datang tepat pd waktunya

Tags: ,

September 2009
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930  

Blog Stats

  • 67,408 hits

Klik tertinggi

  • None

Pages