Risa's blog

Tahun ini Deplu membuka kembali lowongan untuk beberapa posisi, antara lain PDK (Pejabat Diplomatik dan Konsuler), Bendaharawan dan Penata Kerumahtanggan Perwakilan (BPKRT), Petugas Komunikasi (PK). Nah..karena Q lulusan Ilmu Hubungan Internasional, maka Q berencana utk ikut PDK. syarat2nya banyak sih..salah satunya adalah menyerahkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

Utk bikin SKCK, alurnya agak panjang, pertama2 minta surat pengantar dari Ketua RT. Ketua RT sdh tau kok, jd kita diminta utk mengisi formulir yg disediain, jgn lupa buat nunjukin KTP kita. setelah surat pengantar ditandatangani oleh Ketua RT, kita bawa surat itu ke Kantor Kecamatan utk dpt tanda tangan Ketua Camat. nah..seperti biasanya birokrasi kita, kita diminta utk membayar biaya administrasi sebesar Rp. 5.000. Huh..

Surat pengantar td kita bawa ke Polsek utk dibikinkan surat RCK, aduh..lupa apa kepanjangannya. Disini kita diminta utk mengisi formulir dan menyarahkan foto, bikinnya g lama kok, coz pas kbtulan g da yg ngantri, jd cpt deh..Untungnya lg salah satu petugasnya adalah tetanggaku sndiri, jd gratis deh..alias g dipungut biaya.

Dgn surat RCK, kita pergi ke Polres utk minta dibuatkan SKCK. utk jaga2 bila diminta sediain fotocopy KTP. Yg pasti kita diminta utk nyediain foto berwarna, brapa biji ya? lupa e, ukurannya 4×6. Begitu nyampe Polres, kita diminta utk masuk ke unit pengambilan sidik jari. G tanggung-tanggung, sepuluh jari diambil sidik jarinya. pas dibagian ini, kita diminta utk nyerahin foto plus biaya administrasi sebesar Rp. 10.000,-. Stlah itu kita diminta utk ngisi formulir lengkap. Stlah itu kita nunggu sbntar..stlah surat SKCK jd, kita diminta utk fotocopy beberapa lmbar utk dilegalisir. dibagian ini kita dikenakan biaya Rp. 10.000,- lagi. Jd lah..kita utk bikin SKCK kita hrs ngeluarin biaya..meski jumlah biayanya fleksibel, coz g da peraturan tertulis, n kita jg g nerima bukti pembayaran.